Jumat, 12 Desember 2014

My FF Sick Because Of You

Tittle        : Sick because of love
Author     : Iqlima Nazalia Arsaly @iqlima_elf
Main cast : Mikasa-Eren
Author     : Misaka, Eren, Desuke, Rikka
Genre      : Hurt and Sad








 "One shot"


That time 06.00 AM


Namaku mikasa aku lahir di tokyo 15 maret 1998. Aku sekolah di khiciga high school. Saat ini hri pertama ku, dimna hari ini hri yng sangat aku tunggu tunggu, hari dmna aku bertemu tanggal lahir ku dan bulan kehaliran ku, dn saat ini di sambut dgn salju yng berjatuhan dn menyelimuti pohon pohon dan tanaman tanaman itu. Dingin .. Sndiri .. Hampa .. Aku sperti pohon dan tanaman itu, yng sharusnya mekar dgn indah namun terhambat, dn mengapa tdk di selimuti dgn kehangatan melainkan kedinginan ?. Ini hri special ku, ya... Special is nothing. Andai ada seseorang yng membawakan ku minuman hangat, aku dingin.. sangat dingin, bahkan sarung tangan ini pun tdk cukup untuk menghangatkan tanganku.
Siapa itu ? dia menyodorkan ku minuman, sperti malaikat yng datang di saat aku membutuhkan pertolongan, apakah dia malaikat ku ?..

"Kau mau ?, ini untukmu. Gadis sepertimu tak seharusnya sndirian di tmpat yng dingin sperti ini, ambil lah ini hangat, bisa untuk menghangatkan mu"
ucap seorang pria dgn wajah yng tampan dan bersinar. Bnar bnar sperti malaikat yng sedang menawarkanku minuman.
"Terimakasih" jawabku singkat dn menerima minuman yng di tawarkn pria itu.


Hanya itu ? Dan dia pergi meninggalkan ku bgitu saja stelah aku menerima minumannya ?, dia mmbuatku penasaran dn ingin tau sperti apa pria itu yng datang di saat aku sndirian, kesepian dan hampa. Aku rasa dia lah malaikat penolong ku. Sudahlah lupakan sja. Dan sekarang aku kembali ke sendirian ku yng mengingatkan aku pda seseorang yng membuatku kini kehilangan semangat hidupku, dia berrati... sangat berarti bagiku. Hatiku tiba tiba dipenuhi oleh wajah desuke. Kenangan kami yang mesra, pandangannya yng lembut, sikapnya yng mengerti dn kecintaannya yng meluap. Mataku memanas dadaku seperti tertumbuk pada satu ujung meja kayu yng keras, ngilu dn menyedihkan. Aku menangis, derita dan keangkuhan yng kupendam rapat rapat sejak kuterima kabar kematian desuke tiba tiba terlepas tak terkendali. Oh tuhan kpan perasaan ini akan hilang ?, kpan aku bsa merelakan dia pergi kepada mu ?. Aku lelah sangat lelah jika hari ulangan tahunku yng ke 3 kalinya tak ada kehadiran desuke. Bila aku mencoba melupakannya mengapa sakit rasanya ? Dan bila aku mencoba mengingatkannya mengapa lebih sakit rasanya ?. Aku bingung hrus sperti apa lagi ya tuhan..
                                                                      

                                                      
                                                                               ***


Pagi dunia yng dingin, salju yng turun, jalan yng di selimuti oleh salju, pepohonan dan tumbuh tumbuhan memutih karna salju. Membuatku ingin rasanya menghangatkan tubuhku ini.

"Jika kau tak keberatan, ayo temani aku minum di cafe biasanya untuk menghangatkan tubuhku" bicaraku di telfon dengan rikkachan.
"Mikasa, disni. Knpa kau lama ?" Ucap rikkachan yng sedang duduk dicafe menunggu kehadiranku
"Aku hanya telat sebentar kn ?" Ucapku sambil mendekati rikkachan yng sedang duduk.
"Ini hari ulang tahunmu kn ? Dn sekarang waktunya kau bersenang senang"
"Untuk apa ?, jika aku bersenang senang tak ada yng bisa aku senangkan"
"Hmm, aku tau betul prasaanmu, kau msih mengingatkan desuke kn ?, dia hanya msalalu mu kau hrus merelakannya, carilah yng lain msih ada yng lbih baik dari desuke"
"Biarkan aku melepaskannya pelan pelan".
Aku tak tahu mengapa jika nama desuke trdengar oleh ku, aku smakin rapuh, sperti kayu yng sudah tua.

"Rikkachan, sudah ya aku pergi dulu" ucapku meninggalkan sahabatku
"Mengapa cepat sekali dia pergi ?, ini psti gra gra aku membuatnya mengingat desuke, oleh sbab itu mikasa pergi, ah bodohnya aku!"




                                                                            ***

Malam ini aku rsanya ingin menenangkan diriku.

 
"Hati ku hampa saat mengingat kmbali desuke. Tmpat ini tempat dmna aku sedang ingin menenangkan hatiku. Huuh aku jdi teringat pda seorang pria yng pagi dini tdi aku bertemu olehnya, dia menawarkanku minuman hangat, spertinya dia bru datang ke tempat ini krna aku bru melihatnya"
"Benar, aku memang bru datang ketempat ini, tempat ini sangat indah ya, jika suasana hati sedang gundah tempat ini cocok untuk menenangkan hati dan pikiran, kau itu gadis yng tdi pagi kn ? Hm ?"
Ucap seorang pria yng tiba tiba dismping ku. Dia sperti pria malaikat itu, benar dia.
 "Kmu.. Yng tdi pgi kn ?Mengapa kamu tiba tiba ada disni ?, ya.. Tempat ini memang indah oleh karna itu aku sering ke tempat ini jika hatiku sedang sedih"
"Dan kau sedang sedih kn ? Sampai pagi sekali kau sudah ada disni ?"
"Heeii kau juga kan ?"
"Hehe iya.. Tpi lain kali kau jgn sperti itu lg karna gadis sepertimu hrusnya ada seseorang yng menjagamu, tidak sperti tdi pagi kau sendirian kedinginan dn kau tau, kau bisa mati kedinginan, itu sngat berbahaya, mengerti ?!"
"Ya untungnya kau datang membawakanku minuman hangat, aku jdi terasa sedikit hangat, hei kau trnyata tidak angkuh ya, saat kau mmberikanku minuman kau spertinya sangat angkuh tanpa basi basi kau mlah meninggalkanku, kejadian tdi pagi itu aku sngat berterima kasih"
"Sudah lupakan sja. Oh ya, Namamu siapa ?"
"Aku mikasa, lalu namamu ?"
"Aku eren". Akhirnya rsa penasaran ku kepda pria ini pun terungkap sudah, dia pria yng memang dingin hatinya namun dia pria yng penuh dgn kepedulian. Dn pria ini mengingatkan ku kmbli kpda desuke.
"Hei, kok bengong ?" Tegur eren menyadarkanku dari keterpengarahanku
"ayok...!" Ajaknya kemudian sembari menggandeng lenganku.
"Kemana ?" Tanyaku seperti orang linglung
"Kau tak ingin pulang ?, ayok aku antar pulang sudah mlam"
"Hm tidak, aku bsa pulang sndiri"
"Sebaiknya kau jgn pulang dulu"
"Lalu ?"
"Kita ke GCP"
"Ngapain ?"
"Ya.. Aku hanya ingin bersenang senang, lelah jika aku bersedih di tmpat ini terus menerus, dn kau pun jga tak ingin kan ?"
"Tapii..."
"Sudah. Ayolah" kata eren sembari menggandeng lenganku


                                                                       ***

Malam itu, merupakan malam yng penuh kenangan dan rasanya tak akan mungkin dpat dilupakan, sebab malam itu, selain merupakan hari ulang tahunku yng kali ini sangat teramat menyenangkan, juga hari ini dmna aku mengenal eren sii pria berhati malaikat itu. Entah mengapa hatiku tak seperti biasanya, sudah lma aku tak merasakan sesenang ini.


                                                                       ***

Pagi yg sangat dingin sperti prasaan ku yg dingin tak ada yg menghangatkannya, tak ada satupun suara burung burung berkicau menyambut pagi ini, yg ada hanya lah suara keributan angin yg membuat salju turun sangat deras, pagi ini membuatku tak mau melakukan apa apa
 

"Baiklah sebaiknya aku minum teh hangat saja" bicaraku dalam hati Aku menikmata minuman hangatku sambil menatap wajah nya di foto yg saat ini sedang aku genggam, aku menyetel lagu yg membuatku semakin bersedih hati, lagu ini tentangku dn dia, sudah lama aku tak mendengarnya dn kini aku kembali mendengarkannya rasanya rinduku smakin meluap kpdanya.
 

"Kau tega meninggalkan ku, kau tenang disna, tapi aku terluka disni, 3 tahun aku tak bsa move on drimu, 3 tahun aku merasakan sepedih dan sesakit ini, 3 tahun aku berdiam slalu mengingatkan mu, dan 3 tahun ini aku sangat lelah, aku lelah dn smua penderitaanku dgn mu tak usai jga, apa ini takdirku ?, mencintai dn msih mengharapkan seseorang yg sudah pergi dgn tenang brharap bsa kembali di sisiku, aku tahu itu tak mungkin, aku sangat rindu kmu".
Aku menangis saat itu, aku lampiaskan smua prasaan ku dgn foto nya, hatiku panas sangat perih, aku tak bisa kendalikan diriku, saat aku sepi pkiranku salalu kepdanya, apa aku hrus sperti ini, aaaah aku lelah salalu itu yg kurasakan slama 3 tahun dia meninggalkanku
"Jika kamu terus bersedih aku tak akan tenang meninggalkanmu, tegarkanlah hatimu misaka aku yakin kmu bsa".
Itu desuke ? Benarkah ? Saat aku terus mendekatinya ternyata itu hanya ilusinasiku sja, desuke tak mungkin dsni dia kn sudah tenang disna.
"Baiklah aku akan mencoba tak akan mengingatkn mu, jka aku terus begni aku sma sja menyakiti diriku terus menerus" bicaraku pda foto desuke yg aku genggam. Pda akhirnya aku membakar fotonya, membakar smua kenangan kenangannya agar aku tak mengingatkannya. Aku merubah diriku menjadi wanita yg berwibawa dn bijak yg tak peduli dgn msa lalu. Aku mengubah sedikit gaya rambutku dan pakaian ku dgn rapih sngat rapih. Inilah saatnya misaka tak lg misaka yg sperti dlu.



                                                                           ***
At Restaurant

Salju tak lg turun, aku ingin kluar menikmati hdup baru ku yg sudah aku rubah.
"Ada yg bsa sya bantu sist, mau pesan apa ?" Bicaranya pelayan itu melayaniku.
"Aku ingn ramen, dan minuman sake saja" bicara ku dgn pelayan itu
"Baik sist, siapa namamu gadis yg sngat cantik"
"Aku misaka"
"Baiklah 2pesanan sist misaka segara dilaksanakan, permisi"
"Iya terimakasih" Setelah aku menunggu.. Lalu pesananku akhirnya datang, lalu aku menikmatinya, sesudahnya, aku kluar shopping untuk mereflesingkan diriku.


At home rikkachan

"Hai rikkachan"
"Misaka, kesni kok ga bilang bilang, ada yg berbeda darimu, waaaah cool, apa yg membuat mu berubah ? Dan belanjaanmu bnyak sekali, kau tak mengajakku ?"
"Hei aku ksni harus bilang kmu gtu ?, inspirasi ku sndiri yg mengubah diriku, soal itu lain kali aku akan mengajakmu"
"Apapun itu aku suka penampilan mu yg sekarang, wah sahabatku sudah mulai berubah ya"
"Hehe sudahlah jgn memuji ku, aku tak mau brlebihan" Saat itu aku dan sahabatku saling cerita dn saling tertawa kami sangat akrab saat itu.


                                                                          ***

Kriing... Kringg...

"Uhmm, halo" bicara ku pda seseorang ditelfon
"Kau mencariku? Aku akan kembali untuk mu, aku tak sabar tuk bermain lg dngan mu mikasa"
"Kamu siapa ?" Bicaraku bingung. Tuuuttt.. Tuuttt... lalu dia pun menutup telfonnya tanpa bicara sepatah katapun
"Siapa org itu ? Aku spertinya ingat suaranya. Tapi siapa ya?"

Ting tong.. Ting tong..

"Ya tunggu sebentar" aku pun bergegas untuk membuka pintu
"Pagi..ada paket untuk mu nona, tolong tanda tangannya disini" bicaranya sang tukang pos yg mengulurkn box yg ada di tangan nya di hadapanku. Aku pun bingung dari siapa ini, sebelumnya tak pernah ada yg mengirimkan ku paket sperti ini.
"Uhm, iya, makasih" jawab ku smbil mengambil box yg ada di tukang pos itu sembari ku menutup pintu rumah ku, aku penasaran apa isi box ini yg tertulis KAU TAKAN BISA PERGI. Smakin penasarannya aku, aku pun membuka box itu dan ternyata..

"Oohh tuhaaan... Apa ini ? Knpa bsa ?". Aku terkejut karna isi box itu adalah benda2 yg dri desuke yg prnah aku buang 3 tahun lalu knpa kembali kepadaku. Dan di box ini tak tercantum nma si pengirim box.
Lalu aku membakar benda itu supaya aku tak mengingatnya kembali, tak sadar air mataku pun jatuh, aku nangis teramat nangis, aku tidak bisa menahan air mataku setelah melihat foto itu, teringat kenanganku bersamanya.
"Apa cara ini berhasil ?" pikirku khawatir
 Aku mulai mengabaikan peristiwa ini seolah olah tidak terjadi apa apa. bagiku mungkin ini hanya kebetulan saja, mungkin ulah orang iseng saja

                                                                      ***

Tuuttt..Tuttt..Tuutt


"Maaf nomer yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan, silahkan hubungi beberapa saat lagi"
"Aduh gimana sii nih rikkachan di hubungi ga bisa bisa, apa aku kerumahnya saja ?" bicara ku sendiri

Tok..tok..tok


"Rikkachan apa kau sedang ada dirumah ?" tiba tiba dari balik pintu muncul seorang wanita cantik dan dia berkata kepada ku
"Maaf rikkachan nya sedang pergi" jawab dia sambil tersenyum ramah.
"Oh kalau gitu tolong bilang rikkachan kalau sudah pulang mikasa datang menemuinya untuk berbicara sesuatu" jawab sambil meninggalkan rumah rikkachan.
"iya baiklah"





                                                                         ***


At cafe


"Apa maksutnya tadi,prasaan ku knpa tiba2 jdi ga enk ? Ada apa ini ya tuhan...'' gumamku sendiri dalam hati

"Mikasa, ada apa kmrin kmu kerumah ku ?" Tanya rikkachan yg tiba2 duduk disampingku
"Ada yang mengirimkan aku paket yg brisi poto2 sma desuke" jawabku mnjelaskan kpada rikkachan "Itu hnya,prasaanmu saja mungkin, kn ga mungkin jga ada yg mengirim kn mu foto itu" jawab rikkachan yang tak percaya kepadaku.
"Tpi ini bneran rikkachan" jawab aku yang meyakinin rikkachan supaya percaya pdaku "Sudahlah aku ada urusan lain mikasa, maaf ya. Sampai jumpa" jawab rikkachan sembari pergi meninggalkan ku. 
"Ah anak itu! Knpa tak percaya padaku!" Jawabku sedikit kesal.
"Tapi ada yg aneh dgn nya" Pikiranku masih ke foto itu aku takut sungguh takut siapa yang bermain main padaku apa rikkachan ? Tidak mungkin sahabat melakukan itu iya benar, tidak mungkin.
Kring....
From eren
Mikasa aku temui kmu di tempat biasa, bisa kita bertemu ?
Tiba tiba eren mengirimkan ku pesan lalu aku pun pergi ketempat yg di pinta eren.
"Eren ?"

"Oh hai"
"Ada apa ?" Jawab ku bingung apa mksut eren yg ingin bertemu dgnku
"Aku ingin bilang sesuatu" jwab eren yg tiba tiba gugup
"Kenpa ? Kmu ingin bicara apa eren ?" Tnya ku sembari mengerutkan alisku
"Aku..akuu.. ingin mngajak mu party costum"
"Knpa hrus gugup gtu ?, hmm baiklah aku mau"
"Benarkah ? Baiklah kalau begitu aku tunggu besok"
"Ok sampai jumpa"


                                                                        ***
"Dokter bagaimana penyakitku ini, apa sama seperti biasanya ?"
"Aku sarankan kmu supaya cepat cepat operasi"
"Tapi dok itu ga mungkin, aku ga punya biaya untuk operasi, dokter tau sndiri kan aku tak punya siapa siapa"
"Mikasa tpi penyakit mu ini udh begitu parah, kmu ga bsa terus terusan makai obat penenang bagaimana pun jga itu bahaya dampakny kmu akan kehilangan akal jika terus terus seperti itu kmu bsa gila mikasa"
"Brpa lama lg waktu umurku ? Bagaimana aku ga makai obat itu sedangkan aku wanita yg malang di penuhi kesidihan org yg ku sayang slalu meninggalkan aku, lalu aku harus bagaimana dokter!!" kataku sembari memegang lengan dokter.
"Sabar mikasa dokter prcya sma kmu"
"Dokter ahhh!!!! sakit sungguh ini sangat sakit! ahhh!!! dokter aku mohon hentikan rasa sakit di kepalaku ini dokterrrrrrr ahhhhh!!!!!" jeritku kesakitan
"Tenang mikasa ini mungkin agak sedikit sakit tpi kau hrus bisa tenang"
"Ya tuhann sakittt!!!" jeritku kesakitan sembari memegang kepalaku
"Mungkin kau akan pingsan sebentar, hanya ini satu satunya cara"

lalu aku pun pingsan, dn beberapa jam kemudian aku terbangun lalu aku kluar rumah sakit lalu pergi ke salon untuk party costum, karna aku sebelumnya sudah janji aku tak mau mengingkar janjiku walaupun kondisi bdanku sedang lemah lemahnya

Kriinggg...
"Halo"
"Mikasa kmu dimana, biar aku jemput kmu sekarang"
"Tidak aku akan datang sendiri eren kau tak perlu menjemputku"
"Baiklah kalau begitu aku tunggu"
"Mba sudah slesai" bicaranya pelayan salon kepadaku lalu aku pun terkejut aku baru kali ini tampil secantik ini.
"Mba sudah cantik ko".
"Oh iya makasih iya"
"Sama sama" lalu aku pun bergegas untuk detang ke acara party itu.


At home party


"Eren"
"Mikasa sungguh malam ini kau cantik"
"Makasih eren"
"Maukah kau berdansa dgn ku mikasa ?"
"Hmm dgn senang hati" lalu aku pun berdansa dgn eren. Sungguh aku nyaman bersamanya. Nmun saat itu penyakit di kepalaku itu mulai menyakiti kembali kepala ku.
"Aaaahh sakitttt!!" aku menjerit..menjerit kesakitan
"Mikasa ada apa, bilang padaku kau knpa ?"
"Eren sakit aaahhhh!! knpa msti terjdi sekarang kenapa ? Disaat aku bahagia knpa penyakit ini msti kambuh, eren maafkan aku, aku hrus pergi"
"Mikasa... tunggu" Eren pun menarik tanganku dn memeluk aku di dpan bnyak orng.
"Mikasa menjeritlah di pelukanku, menangislah di pelukanku, kluarkan jgn kau tahan aku mohon mikasa" aku menangis sunggah aku tak bisa menahan air mataku, apa daya aku jatuh cinta pada seseorang lelaki yg tak layak aku miliki, karna aku penyakitan, dia mmpu mmbuatku mlupakan desuke, slah kah aku jatuh cinta padanya ?
"Hahaha eren aktingku bagus kn ?"

"Apa akting?, mikasa! Aku sudah khawatir tpi kmu mlah akting ?"
"Hehe maaf"
aku ga mau kmu tau penyakitku eren kmu tak boleh tau!.


                                                                  ***


"Kmu lg mkirin apa misaka ?''
"Ah tidak" jawabku gugup
"Eren bisakah kau antar aku pulang?"
"Hmm baiklah tpi tunggu sebentar" jwab eren sembari pergi meninggalkan ku dan pergi ke atas panggung, aku ga tau apa maksut eren itu.
"Mikasa ini saat saat yang cocok untuk ku mengucapkan ini semua, aku akan mengakuinya bahwa aku jatuh cinta padamu, maukah kau menjadi kekasihku?".
"Eren.."
"Terima terima" bnyak orang orang yg menyuruhku untuk menerimanya. Tapi aku tidak bisa. "Eren maafkan aku aku tidak bisa" jawabku sembari pergi meninggalkan tempat itu berlari dan menangis, aku tidak bisa jatuh cinta padanya aku tak boleh.
"Mikasa! Tunggu! Aku minta waktu untuk bicara sebentar dgn mu mikasa ku mohon plisss! Mikasaaaa" lalu eren menangkap lenganku dan memeluk ku. Aku merasakan sakit saat itu sakit yg teramat sakit aku sangat sakit tpi eren ttp memeluk ku erat. Aku tersadar akhirnya darah yg kluar dri hidung ku mengenai di baju eren.
"Aaaahh!!" desah ku kesakitan.
"Mikasa hidung mu" jawab eren khawatir sembari mengangkatkan daguku ke dekat wajahnya "Aku sakit eren, aku sakittt! Aku tdk bisa menerima cintamu, dulu aku punya kekasih aku sngt mencintainya tpi karna aku dlu msuk rumah sakit dan dlu aku kritis lalu kekasih ku ingin mnjemput ku di rumah sakit, dia benar benar khawatir hingga akhirnya saat dia mengendarai motornya lalu dia tertabrak dan menginggal dunia, sedangkan aku masih hidup dgn penyakitku ini, tak adil sungguh tak adil, aku depresi sangat sangat depresi eren, aku tdk mau org yg kusayang pergi lg karna aku, aku msih depresi apa lg dgn penyakitku ini yg mkin hari mkin parah, aku bosan menderita seperti ini!!"
"Jadi ini bukan akting ? Knpa kau tdk jujur kpdaku mikasa!" Tnya eren kpdaku
"Maafkan aku, aku tdk mau kmu khawatir maafkan aku eren aku bohong karna aku sayang kmu, aku ga mau kmu sedih karnaku" Aku menangis saat itu aku kluarkn smuanya kpda eren aku mnjerit kesakitan, eren cmn bisa menatap ku dn menangis deras di pipinya, lalu dia mencium bibirku dgn hangat dia memeluk ku lama, sangat lama.
"Eren boleh aku pinta sesuatu ?" Tnya ku kpda eren, lalu erenpun melepas pelukannya.
"Boleh, kau ingin minta apa mikasa ?" Jawab eren penasaran.
"Jauhkan aku!" Ketus aku
"Apa ?" Jwab eren bingung
"Aku bilang jauhkan aku! Mulai sekarang kmu jgn prnah lg mendekati aku!" Bentak aku kepda eren, lalu eren pun tak jawab apa apa dia hnya terdiam dgn wajah yng bingung. Aku pun lari pergi aku menjauh dari eren, lalu aku bertemu dgn sahabat ku rikkachan. 
Rikkachan sedang apa kau disini ?" Tnya ku kepada sahabat ku yg sedang berdiri di hadapan ku dgn wajah yang penuh emosi.
"Sekarang aku harus jujur kpada mu, aku muak dgn sandiwara ku didepan mu, kau tau dulu aku suka sama desuke tapi kau merebutnya, aku tak bisa marah dgn sahabat ku sndiri, akhirnya aku relakan desuka untukmu, karna aku yakin dan prcaya kau bisa menjaga desuke, tapi akhirnya desuke malah meninggal karna mu! Kau ingat dulu ?" Jwab rikkachan dgn rasa sangat marah matanya sangat memerah.
"Iya aku ingat, tpi apa mksut mu membahas kejadian yg dulu lg ?" Tnya aku bingung.
"Aku orangnya mikasa, aku lah si peneror mu, mengirim fotomu dgn desuke dlu, akulah orangnya!, kau tau kn skarang, kau puas!".
"Rikkachan, ternyata kau ? Sahabat ku yg melakukannya? Aku bner bner kecewa kepadamu rikkachan! AKU SANGAT KECEWA DENGAN MU!"
Teriak ku dgn sangat marah, aku menangis hati ku bnar bnar panas, ternyata pelakunya sahabatku sendiri, aku bnar bnar kecewa!.
"Percuma kau menangis percuma! Dan aku dngar dngar kau sedang dekat dgn pria lain, aku slalu menyintaimu, hei mikasa tak puaskah kau memiliki desuke dulu ? Lalu kau membuat dia mati! Dan sekarang kau mlah bercinta lg dgn pria lain, kau tak tau diri sahabatku!"

Bicara rikkachan sembari mendorong bahu kiri ku, lalu dia pun pergi meninggalkan ku, aku hanya bisa menangis, knpa mesti sahabatku yg menyakitiku, knpa mesti orang yg ku sayang yg telah menyakitiku, aku kecewa dgn dia, badanku mulai melemah, kepala ku pun mulai sakit kembali kali ini aku benar benar sakit, aku skrang memang harus ke rumah sakit, aku ga bsa menahannya lg, ini benar benar sakit sungguh sakit, kanker ini smakin lma smakin membunuh ku perlahan lahan, aku lelah ibu :').


At hospital


Hari ini aku sudah di rawat 2 minggu dan hari ini pun aku hrus di operasi skarang, aku sudah siap, sangat siap.

"Mikasa, skarang udah waktunya kmu di operasi".
"Iya dok, aku sudah siap, tpi dok apa aku bsa sembuh?".
"Kemungkinan itu sangat kecil, jadi berdoa saja ya, apa kau tak menghubungi sahabat mu atau org lain kalau kau hari ini harus di operasi ?"
"Tidak dok, mungkin dia akan dateng setelah aku selesai di operasi, dok apa aku boleh minta sesuatu ?"
"Kau ingin mnta apa mikasa ?, serahkan saja padaku"
"Tolong kasih surat ini kepada pria yg bernama desuke, dan tolong kasih surat ini kpda sahabatku rikkachan, jika dia datang ke sini, tolong kau berikan ini kpda dia dok"
"Baiklah nnti akan aku berikan, sakarang kau hrus siap karna aku akan memberikan mu suntikan jdi kau nnti akan pingsan sampai operasi mu berakhir"
"Aku siap dok" lalu aku pun mulai menutup mataku.


4jam kemudian...


Dan akhirnya saat aku mulai membuka mataku aku melihat dua org didpan ku, dan ternyata dia eren dan rikkachan.

"Hei periku, kau pucat, oh iya operasimu sukses, tdi kau hampir mati, aku benar benar takut kehilanganmu" bicara eren sambil memegang erat tanganku.
"Mikasa kau harus makan buah ini" bicara rikkachan sembari mengupas buah apel yg dgn pisau yg dia pegang.
"Rikkachan, apa kau skarang sedang bersandiwara baik denganku?"
Plak! Sebuah tamparan mendarat di pipiku.
"Cukup! Aku benar benar muak dgn mu, aku sudah melayanin mu dgn baik, tpi kau malah bilang kalau aku sedang bersandiwara!''
"Bukan kah memang benar kau slalu bersandiwara, kmarin kau sndiri yg bilang pda ku".
"Kau sadar tidak kau slalu di kasih perhatian lebih dgn org lain karna penyakitmu itu, tpi kau tidak sadar bahwa penyakitmu slalu merepotkan orang lain, skarang buat apa kau hidup kalau kau slalu mnjdi sampah masyarakat!"
"Aaaahhhh kauuuuu" aku teriak dgn kesal lalu aku merebut pisau yang ada di tangan rikkachan.
"Mikasa, rikkachan hentikan kalian ini sahabatan tidak pantas untuk bertengkar sperti ini" bicara eren berusaha memisahkan ku dgn rikkachan.
"Eren lepaskan aku!, aku tau diri, aku hidup cman bisa menyusahkan orang lain, aku cmn jdi sampah di masyarakat, aku tak pantas hidup, rikkachan benar".
"Kamu ini apa apaan mikasa, stiap mnusia itu tak sempurna, ada kala nya manusia butuh bantuan orang lain, aku mohon mikasa letakan pisau itu, aku sayang dgn mu aku mencintaimu, letak kan pisau itu aku mohon".
"mikasa tolong jgn main main dgn pisau itu" bicara rikkachan kepada ku.
"Aku minta maaf sma kalian kalau aku sudah membuat kalian repot dan terganggu karna aku hidup dgn penyakit yg membuat masyarakat terganggu, knpa operasiku sukses, sharusnya aku mati , dan sekarang aku yg hrus mengakhirinya, aku sayang kalian, aaarrgghhh!!" Aku pun menusuk perutku dgn pisau itu, darahku berceceran sangat bnyak, deritaku pun berakhir. "Mikasaaaaaa!!!!!!" Teriak eren langsung memeluku
"Mikasa aku, aku menyesalll, mikasaaaa aku minta maaf, aku sahabat yg jahat, aku minta maaf mikasa, aku mhon bertahanlah" teriaknya tangisan rikkachan
"Mikasa aku menyayangiu aku mencintaimu, tega teganya kau meninggalkan ku, aku sangat mencintaimu!!" Teriaknya tangisan eren yg sembari memeluk ku dan mencium jidatku. "Rikkachan, kau tak slah aku sudah memaafkan mu, aku sayang pda mu rikkachan sahabatku, Eren aku jga sangat mencintaimu, kau mirip desuke orang yang ku cintai dulu, aku mencintaimu sperti aku mencintai desuke dlu, kau memberikan warna warna baru di hidup ku, rikkachan jaga eren pria yang aku cintai ini untuk aku, eren ciumlah aku untuk terakhir kali ini" lalu eren pun mencium ku sangat hangat, dan disini lah aku menghembuskan nafas terakhir disaat eren mencium bibirku.
"Mikassaaaaa!!!" Teriaknya rikkachan
"Oh tuhan mikasaaa, mikaasaaa! Teriaknya eren sembari menangis.
                                                                       
       
                                                                          ****
 At pemakaman


"Kau wanita yg tegar, semoga kau tenang di sna mikasa" bicara sang dokter
"Aku akan selalu mencintaimu semoga kau tenang" bicara eren sembari sedikit tersenyum sedih
"Aku jahat ya sudah membuat shabatku sperti ini, maafkan aku mikasa aku menyesal, semoga kau tenang di sana ya sahabat" bicara rikkachan sembari menangis.
"Kau eren dan rikkachan ? Syukurlah kita bertemu, ini ada surat dri mikasa untuk kalian masing masing, maaf aku bru bsa ngasih sekarang, sebelum mikasa di operasi dia memberikan ku ini untuk aku berikan pada kalian, tpi maaf aku bru bsa ngasih surat ini stelah mikasa meninggal, baiklah aku tinggal dlu ya" bicara sang dokter sembari meninggalkan eren dan rikkachan. Lalu eren dan rikkachan pun masing masing mereka membuka surat yg di berikan mikasa sebelum meninggal.



To : rikkachan sahabat ku
From : mikasa

Hei sahabatku, kita bnyak melewati masa masa indah dlu, kita pernah menangis bersama, kita pernah bahagia bersma, kita pernah susah bersama, kita pun pernah senang bersama, tpi sekarang kau membuat aku kecewa rikkachan, tpi kau ttp sahabat ku, aku sudah memaafkan mu karna aku tak bisa memusuhi mu, selama nya kita ini akan ttp sahabatan! Hehehe bye.

"Mikasa kau sahabat terbaiku" bicara rikkachan sembari menangis


To : eren
From : mikasa

Hei eren kau tau aku ternyata juga mencintaimu, aku ingin sekali menjadi kekasihmu, tpi aku punya alesan knpa aku menolak mnjadi kekasihmu dan kau tau kan, eren aku mau curhat, hari ini aku akan di operasi doa kan aku supaya operasi ku sukses, tpi sbnernya aku udah capek untuk hidup eren, tpi tenang aja aku akan berusaha untuk mu org yg aku cintai, prtama kali nya aku memggunakan pakaian rumah sakit yg berwarna hijau dan rambutku di tutupi oleh ikatan untuk menutupi rambutku ini, oh iya skarang aku botak, kanker ini udh membuat ku kehilangan rambutku, dan eren aku baru pertama kali melihat lampu operasi, hati ku benar benar deg deg kan, aku di kasih waktu untuk menulis surat ini lho dokternya baik ya, eren aku mencintaimu, i love you, udah ya aku ingin operasi dlu biar aku sembuh dan kita bsa bersama selamaya, bye eren.

"Oh tuhan aku tak bisa menahan air mataku, mikasa aku akan slalu mencintaimu, tpi akhirnya kita tak bisa bersama, kau membunuh dirimu sndiri, karna kau lelah hidup, tenanglah kau disana, disini aku akan selalu setia, walau kita telah beda alam, i love you too mikasa".



                                                                 THE END